Indahnya setiap langkah dalam berbagi


Selasa, 10 April 2012

KEPUTUSAN DALAM PENGAMBILAN RESIKO


Salah karena berusaha untuk berbuat benar adalah lebih baik dari pada tidak pernah salah karena tidak pernah berusaha untuk melakukan kebenaran.

Apakah yang membedakan antara suatu tindakan penuh keberanian dengan suatu kebodohan? Blankstein (2005) membuat kesimpulan sederhana: kita berani menantang bahaya bila kita benar-benar tahu apa yang sesungguhnya kita perjuangkan. Sekalipun tidak memiliki keahlian dalam menyelamatkan orang dari kebakaran, secara naluriah kita akan berani menerobos api untuk menyelamatkan orang-orang yang kita cintai. Dari catatan para prajurit yang berada di bawah berondongan peluru, kita tahu bahwa keberanian mereka menantang maut lebih ditentukan oleh rasa setia kawan demi menyelamatkan atau melindungi teman seperjuangan.

Mengambil resiko adalah bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan kita. Ada begitu banyak pilihan yang tersedia dan masing-masing pilihan menyediakan resikonya sendiri. Semakin besar hasil yang diperoleh, semakin besar resiko yang harus ditanggung. Itu yang diajarkan dalam ilmu ekonomi. Dalam kenyataannya, ada orang-orang yang terlahir dengan keberanian mengambil resiko. Orang-orang macam ini nyaman-nyaman saja bahkan ketika harus berhadapan dengan ketidaknyamanan. Mereka selalu berani untuk menguji-cobakan kompetensinya, sekalipun mereka tahu bahwa bahaya dalam bentuk bermacam rupa menunggu kesalahan barang sekecil apapun.

Orang-orang macam ini tidak menghindari kebingungan dan ketidak-pastian, bahkan dalam batas-batas tertentu, mereka tidak bisa menikmati hidup yang serba nyaman dan terjamin. Mereka menerima kekacauan dan kegagalan sebagai proses wajar dari suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Masa-masa buram yang tampak tidak menjanjikan mereka terima sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Namun, seperti yang digambarkan dalam ilustrasi oleh Blankstein di atas, orang-orang yang berani mengambil resiko terukur (responsible risk takers) tidak melakukannya asal-asalan dan tanpa perhitungan. Mereka bertindak sesuai dengan pemikiran mendalam, tidak asal comot atau sekedar mengikuti dorongan sesaat (impulsive).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar