Indahnya setiap langkah dalam berbagi


Rabu, 04 April 2012

MENGUBAH NASIB


Tidak semua orang terlahir dalam keadaan yang sempurna, tapi setiap orang memiliki kekuatan untuk mengubah nasibnya. Bagaimana caranya? Mari belajar bersama.
Setiap manusia terlahir dalam kondisi yang berbeda satu dengan yang lain. Ada yang terlahir dalam keluarga yang miskin secara ekonomi, ada pula yang terlahir dalam keluarga yang berlimpah harta. Ada yang terlahir dalam keluarga yang miskin akan cinta dan kasih sayang orangtua, ada pula yang terlahir dalam keluarga yang penuh perhatian terhadap anggota keluarga yang lain.
Ada kalanya dalam hidup, orang melihat ke belakang ke masa lalunya, membandingkan dengan kondisi orang lain lalu mengeluh karena merasa dirinya tidak terlahir seberuntung orang lain. Seorang anak yang terlahir dalam keluarga berkulit hitam misalnya, bisa jadi ia iri terhadap orang lain yang terlahir dalam keluarga berkulit putih. Atau seorang anak yang terlahir cacat, anggota tubuhnya tidak lengkap, bisa saja menjadi minder karena merasa tidak sesempurna orang lain. Atau juga seorang anak yang terlahir sebagai anak hasil hubungan gelap, atau terlahir di luar pernikahan, bisa saja menjadi sangat malu dan merasa iri dengan orang lain yang terlahir dalam keluarga yang bahagia penuh dengan cinta.
Mungkin kita sendiri adalah satu di antara sekian banyak orang yang merasa iri dengan kondisi orang lain, dengan latar belakang orang lain. Ketika melihat orang lain yang kaya harta misalnya, sebagian dari kita mungkin akan merasa iri lalu berkata, “Ya jelas lah, orang tuanya aja kaya. Mau apa-apa didukung. Mau buka usaha didukung. Sekolah lagi dibayarin. Jelas lah dia bisa kaya.” Sebagian dari kita blamemenyalahkan kondisi kita sendiri yang terlahir dalam kondisi yang tidak sama dengan orang lain itu.
Sekarang kita tahu satu hal. Kita terlahir dengan sebuah kekuatan yang besar, sangat besar, yang bisa mengubah hidup kita dari hidup yang tidak kita inginkan menjadi hidup yang kita inginkan. Kita bisa mengubah keadaan kita menjadi keadaan apapun yang kita mau, dengan kekuatan kita itu. Kekuatan itu adalah kekuatan untuk memutuskan kemudian bertindak.
Seorang yang terlahir cacat, bisa selamanya menyalahkan kondisi fisiknya. Tapi ketika ia memutuskan, “Tidak. Kondisi tubuhku cacat, tapi jiwaku tidak. Aku terlahir dengan jiwa yang sempurna seperti orang yang memiliki anggota tubuh yang sempurna,” ia telah mengubah masa depannya sendiri.
Seorang yang terlahir sebagai anak hasil hubungan seks di luar nikah bisa saja merasa sebagai anak yang tidak diinginkan orangtuanya lalu merasa dirinya tak berharga. Tapi ketika ia memutuskan, “Tidak. Aku bukanlah tubuhku yang terlahir dari pertemuan sperma dan ovum. Aku adalah jiwa yang berada dalam raga yang kebetulan terlahir sebagai anak di luar nikah,” ia telah mengubah kondisi mentalnya dari merasa tidak berharga menjadi kondisi yang terbebas dari segala perasaan rendah diri.
Seorang yang terlahir dalam kondisi keluarga yang miskin bisa saja menyerah dengan keadaan lalu menerima kemiskinannya sebagai takdir semata. Namun ketika ia memutuskan, “Tidak. Kondisi keluargaku sekarang memang miskin. Tapi sukses tidak ditentukan oleh masa lalu atau masa kini seseorang. Sukses ditentukan oleh keputusan dan tindakan seseorang. Aku memutuskan untuk tidak menyerah dengan keadaan dan berjuang hingga apa yang kuinginkan tercapai,” ketika itulah ia telah menggeser garis takdirnya sendiri.
Kekuatan untuk mengambil keputusan lalu bertindak, adalah kekuatan yang terlahir bersama setiap manusia bagaimanapun kondisinya saat ia terlahir. Tak peduli seseorang lahir cacat, sempurna, kaya, miskin, berkulit hitam, berkulit putih, bahkan bergigi tonggos sekalipun memiliki sebuah kekuatan yang sama dahsyatnya. Kekuatan untuk mengambil keputusan lalu bertindak. Kekuatan inilah yang membuat setiap manusia menggenggam jalan takdirnya sendiri, menggenggam masa depannya sendiri dan menggenggam kekuasaan untuk mengendalikan pikiran dan emosinya sendiri. Inilah kekuatan yang bisa mengubah hidup kita manusia.
Narator dalam film Hellboy mengatakannya dengan sempurna,
What makes a man a man? A friend of mine once wondered. Is it his origins? The way he comes to life? I don’t think so. It’s the choices he makes. Not how he starts things, but how he decides to end them.

Apa yang membuat seorang pria menjadi seorang pria sejati? Seorang temanku suatu saat ingin tahu tentang itu. Apakah asal-usulnya? Caranya terlahir ke dunia? Menurutku bukan. Yang membuat seorang pria menjadi pria sejati adalah pilihan-pilihan yang ia buat. Bukan bagaimana ia memulai segala sesuatu, tapi bagaimana ia memutuskan untuk mengakhirinya.
Adakah di antara kita yang merasa tidak bahagia, merasa menderita dengan keadaan kita sekarang? Bila Anda salah satunya, gunakan kekuatan terbesar Anda. PUTUSKANLAH untuk berubah lalu BERTINDAKLAH seturut dengan keputusan itu.

Artikel Motivasi - Hellboy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar