Manajemen Keuangan Pribadi
Kebanyakan orang yang saya jumpai itu segan
dengan profesi perencana keuangan. Di bayangan mereka itu, hanya orang yang
berduit yang membutuhkan perencana keuangan. Mereka berpikir makan saja susah
apalagi merencanakan keuangan sehingga hidup mengalir saja. Itulah pada saat
sekarang ini, orang yang punya duit semakin bertambah pundi-pundi keuangannya
sementara orang yang tidak memiliki duit semakin terkuras saja keringatnya
mencari duit. Bila kita bekerja maka dipastikan kita mempunyai penghasilan
dengan demikian kita dimasukkan dalam golongan orang berduit. Namun yang jadi
persoalan terkadang kita tidak pernah tahu duit kita tiba-tiba saja sudah raib
bukan karena di curi maling ataupun tuyul tetapi nafsu konsumtif dalam diri
kita sendiri.
7 Langkah Daniel Menuju Kebebasan Keuangan :
1. Disiplin Diri Menabung
Pernah dengar istilah : Bayar diri sendiri
dulu! Jika kita menunggu sampai kita telah memenuhi semua kewajiban kita yang
lain lalu melihat keuangan yang tersisa untuk tabungan, dapat dipastikan kita tidak
akan pernah memiliki rekening tabungan atau investasi yang sehat. Putuskan
untuk menyisihkan minimal 10% sampai 20% dari gaji kita untuk tabungan sebelum
kita mulai membayar tagihan-tagihan. Lebih baik lagi, punya uang secara
otomatis dipotong dari gaji kitaa dan disetorkan ke rekening terpisah.
Milikilah tabungan perencanaan.
2. Miliki Perencanaan Dana Pensiun
Jika kita seorang pegawai maka sebaiknya
memiliki Perencanaan Dana Pensiun baik dari kontribusi kantor dan kontribusi
sendiri agar di masa itu datang gaya hidup kita tidak perlu turun terlalu
drastis.
3. Disiplin Anggaran Pendapatan Belanja
Salah satu mata pelajaran favorit saya:
penganggaran. Bagaimana kita tahu di mana uang kita pergi jika kita tidak ada
anggaran? Bagaimana Anda bisa mengatur pengeluaran dan pemasukan jika kita
tidak tahu di mana uang kita pergi? Kita perlu anggaran, apakah kita dapat
selisih besar untuk disimpan sebulan atau setahun? Olehnya buatlah rencana
anggaran pendapatan belanja baik itu diri sendiri dan/atau keluarga.
4. Periksa nilai pertanggungan kita (ASURANSI)
Terlalu banyak orang berbicara tentang tidak
pentingnya asuransi dan hanya sedikit orang yang berbicara telah membayar
terlalu banyak untuk Asuransi Jiwa, Cacat, Kesehatan, dan Kecelakaan, entah itu
dengan menambahkan asuransi ini untuk kredit mobil, rumah. Patut kita ketahui
akan pentingnya memiliki asuransi yang cukup untuk melindungi tanggungan kita
dan penghasilan kita dalam kasus kematian atau kecacatan atau kondisi sakit
kritis.
5. Bayar Utang Kartu Kredit
Hutang kartu kredit adalah hambatan nomor satu
kita untuk maju secara finansial. Bila kita sudah menggunakan segeralah ke ATM
untuk melakukan pendebitan. Gunakanlah kartu kredit dengan bijaksana karena
kartu kredit sangat bermanfaat di saat yang tidak akan pernah kita duga
sebelumnya.
6. Lihat dan Hargai Diri Anda
Kedengarannya sederhana, tetapi banyak orang
berjuang dengan aturan dasar pertama yaitu bertahan hidup. Pastikan kita tahu
pekerjaan kita bernilai di pasar dengan melakukan evaluasi terhadap kemampuan,
produktivitas, tugas pekerjaan, kontribusi, dan gaji kita baik di dalam dan
luar perusahaan. untuk apa kita lakukan? Dibayar kurang seribu rupiah per
menitnya dapat memiliki efek kumulatif yang signifikan selama hidup kita
bekerja.
7. INVESTASI
Jika kita telah memiliki kontribusi untuk
rencana pensiun sendiri, rekening tabungan rencana, asuransi, dan kita masih
dapat mengatur untuk menaruh uang ke investasi lain, itu lebih baik. Kita
diperkenankan menjadi investor panti asuhan, property, dan masih banyak lagi
yang dapat kita lakukan disaat kita sudah di posisi kebebasan keuangan.
Mari kita sama-sama belajar dari hal yang
kecil karena sesuatu yang besar bisa ada itu berawal dari suatu yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar