Indahnya setiap langkah dalam berbagi


Selasa, 20 Maret 2012

PENTINGNYA PROTEKSI DIRI DALAM PERJALANAN HIDUP JANGKA PANJANG

Pentingnya memiliki Payung PROTEKSI

Mengapa setiap mobil membawa ban serep? Bahkan ada mobil yang bertahun-tahun membawa ban serep tanpa menggunakannya! Tentunya ban serep akan sangat berguna bila mana digunakan pada saat yang tepat. Ban serep digunakan sebagai pengganti ban yang mengalami kempes atau bocor. Hal ini menjadi lebih penting lagi jika ban bocor yang kita alami pada malam hari, di luar kota atau kondisi hujan sehingga adanya ban serep terasa sangat penting sebagai ban pengganti.

Dalam hidup kita tidak akan pernah tahu adanya musibah kecelakaan, sakit penyakit ataupun meninggal mendadak. Siapapun tidak mengharapkan hal tersebut terjadi dalam hidup kita. Namun sayangnya kita tidak dapat menolak kejadian tersebut, yang dapat kita lakukan adalah memperkecil resiko dari dampak yang akan terjadi atau mengalihkan resiko secara keuangan kepada pihak ketiga (dalam hal ini perusahaan asuransi).

Kita membeli rumah agar dapat terlindungi dari cuaca panas dan hujan selain rasa aman dan nyaman tentunya. Kita membeli mobil yang bagus tentunya ada kenikmatan dan keamanan saat mengendarinya. Bahkan rumah dan mobil kita berikan proteksi berupa asuransi kerugian jika terjadi sesuatu hal dengan rumah atau mobil kita. Hal ini sudah umum dan wajar bahkan telah kita lakukan bertahun-tahun. Tahukan Anda bahwa diri kita jauh lebih penting dari rumah dan mobil kita.

Banyak orang yang belum sadar memiliki proteksi untuk dirinya sendiri. Proteksi sama fungsinya dengan payung, sama seperti ban serep bermanfaat saat dibutuhkan. Tapi kita tidak tahu kapan harus menggunakannya. Dalam hal ini proteksi untuk diri sendiri akan sangat penting bilamana terjadi resiko akan diri kita seperti sakit, kecelakaan atapun meninggal dunia. Sebagai ilustrasi marilah lihat perbandingan dua orang berikut ini.

Bejo seorang direktur di salah satu perusahaan swasta nasional dengan karir yang cemerlang, mendapatkan gaji besar, tunjangan dan fasilitas yang terbaik. Suatu hari seorang agen asuransi menawarkan produk proteksi perlindungan diri kepadanya, namun dengan alasan sibuk Bejo menolaknya. Kehidupan Bejo terus berlanjut, memiliki istri dan tiga orang anak yang masih tergolong kecil, anak sulungnya berusia delapan tahun, yang kedua berusia lima tahun dan yang bungsu berumur dua tahun. Sementara Bejo masih berusia empat puluhan awal. Istri Bejo hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak-anak.

Dengan gaya hidupnya Bejo bebas memilih untuk menentukan kualitas hidupnya, olah raga, pakaian, jenis kendaraan termasuk restoran padang kesukaannya yang merupakan bagian dari gaya hidupnya. Kebiasaan Bejo dan gaya hidupnya yang telah berlangsung bertahun-tahun tentunya akan berdampak pada kesehatannya. Suatu hari Bejo bermain tenis, tiba-tiba Bejo mengalami sesak nafas bahkan sampai pingsan. Segera dibawa ke rumah sakit dan diperiksa. Dari hasil pemeriksaan ternyata Bejo mengalami penyumbatan pembuluh darah akibat kadar kolestelor dalam darah yang tinggi. Singkat cerita Bejo harus dirawat di rumah sakit dan melakukan beberapa pembedahan. Setelah hampir satu bulan dirawat di rumah sakit Bejo berangsur-angsur membaik. Namun kondisi pekerjaan Bejo yang menuntut profesionalisme kerja memutuskan memberikan batas tolerasi Bejo untuk masuk kerja dalam waktu satu minggu jika tidak dapat memenuhi tuntutan perusahaan maka ada sanksi.

Tentunya dengan jabatan Bejo sebagai direktur maka semua biaya perawatan ditanggung oleh perusahaan. Tapi setelah keluar dari rumah sakit, dokter menganjurkan agar Bejo tidak langsung beraktivitas berat dan menyarankan agar Bejo setidaknya istirahat di rumah dan berobat jalan selama dua minggu. Tentunya kondisi ini tidak mudah bagi Bejo dan keluarganya. Singkat cerita Bejo tidak dapat langsung bekerja, akibatnya perusahaan memutuskan secara sepihak agar posisi Bejo digantikan. Walaupun mendapatkan pesangon yang besar, namun keputusan ini berdampak pada kondisi spikologis Bejo, yang akhirnya membawa Bejo kembali masuk ke rumah sakit lagi. Namun kali ini biaya perawatan harus diganti oleh diri sendiri tentunya biayanya sangat besar.

Berbulan-bulan penyakitnya tidak kunjung sembuh, uang pesangon pun habis, satu persatu harta bendanya mulai dijual untuk membayar biaya perawatan Bejo di rumah sakit dan akhirnya secara menyedihkan Bejo meninggal karena kondisinya yang sudah tidak dapat ditolong lagi. Yang lebih parah lagi akibat yang dirasakan anak-anak dan istrinya, setelah harta benda mereka dijual, termasuk rumah mereka hanya untuk membayar biaya perawatan Bejo ketika sakit. Bahkan anak-anaknya harus berhenti sekolah akibat kejadian tersebut.

Sedikit berbeda dengan kisah Untung, seorang karyawan dengan jabatan kepada divisi. Diposisi yang dibilang bagus Untung sadar telah memiliki proteksi untuk perlindungan dirinya dan juga untuk keluarganya. Namun suatu sore Untung mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan diri mengalami cacat tetap, kedua kakinya mengalami kelumpuhan. Saat dirawat dirumah sakit seluruh biayanya ditanggung asuransi, selain mendapatkan fasilitas dari perusahaan. Dari pihak asuransi juga memberikan santunan akibat dari kecelakaan ini. Singkat cerita kerena mengalami kelumpuhan perusahaan memberhentikannya dengan memberikan pesangon.

Dari uang pesangon dan santuanan dari asuransi ini Untung membuka usaha sendiri, kehidupan keluarganya tetap berlanjut. Walaupun mengalami cacat namun Untung tetap dapat melanjutkan hidupnya dan menjadi kepala keluarga yang berhasil menghantarkan anak-anaknya mencapai gerbang sukses dan membiaya hidup keluarganya dengan keterbatasnnya. Siapapun dari kita tentunya tidak berharap suatu musibah terjadi. Namun apa yang akan terjadi jika resiko dari musibah itu tidak dapat kita antisipasi dengan bijaksana? Dua kisah dia atas hanya sebagai gambaran penting memiliki proteksi. Seseorang yang memeliki proteksi bukan berarti tidak bisa sakit, tidak bisa mengalami kecelakaan ataupun tidak bisa meninggal. Tapi seseorang yang memiliki proteksi dapat mengantisipasi resiko dari musibah yang terjadi.

Kembali saya ingatkan bahwa proteksi fungsinya sama seperti payung, sama seperti ban serep PENTING jika dibutuhkan. Namun setiap orang yang sadar pentingnya memiliki ban serep akan membawa ban serep ini dalam setiap perjalanannya. Proteksi diri (asuransi) juga sama pentingnya dengan ban serep, bahwa disituasi tertentu akan lebih penting dari ban serep. Semoga dengan gambaran singkat ini dapat memberikan informasi dan pencerahan bagi hidup kita.

Semoga Bermanfaat...
~Yance Chan~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar